Aku bersyukur benar siang ini, Tuhan hadir tanpa kusangka, membisikkan kalimat-kalimat suci-Nya dalam sebuah kelegaan yang bening. Aku sadar penuh, mulai berbenah dari posisiku yang lalu-lalu. Dulu tengkurap kini berbaring, dulu menunduk kini menegadah lepas. Barangkali ini yang dinamakan pencerahan, pembasmian kerak-kerak membandel, seperti mandi merontokkan daki. Hmmmmm……nikmat, inilah kepercayaan diri. Melangkah dengan tegap, memandang tanpa rabun, berpikir dengan licin. Akulah manusia baru!!!!
Aku lebih nyaman menjadi diriku yang saat ini, lebih pendiam, tidak terlalu vokal, diam-diam mengamati, diam-diam memperhatikan seperti intaian penculik handal, dan satu lagi, diam-diam memvonis. Aku adalah demokrasi yang ada di dalam jiwaku. Kritik bersahut-sahutan ketika kulirik para fashionista. Cukup menyenangkan menjadi orang yang tidak terlalu populer……………Tidak terlalu gentle memang.
Yogyakarta, 9 Desember 2008
Aku lebih nyaman menjadi diriku yang saat ini, lebih pendiam, tidak terlalu vokal, diam-diam mengamati, diam-diam memperhatikan seperti intaian penculik handal, dan satu lagi, diam-diam memvonis. Aku adalah demokrasi yang ada di dalam jiwaku. Kritik bersahut-sahutan ketika kulirik para fashionista. Cukup menyenangkan menjadi orang yang tidak terlalu populer……………Tidak terlalu gentle memang.
Yogyakarta, 9 Desember 2008

pernh kah kau membayangkan mjd terkenal? tak inginkah kau itu?
BalasHapusyang paling nyaman katamu dan itu benar